Semangat Sumpah Pemuda, Bawaslu Kendal Kobarkan Integritas dan Persatuan dalam Pengawasan Pemilu
|
Kendal, Bawaslu – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kendal melaksanakan Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di halaman Kantor Sekretariat Bawaslu Kabupaten Kendal pada Selasa (28/10/2025) pukul 08.00 WIB hingga selesai. Upacara tersebut dipimpin oleh Staf Bawaslu Kabupaten Kendal, Pascalis Bayu Eka Saputra, dan diikuti oleh seluruh anggota serta staf Bawaslu.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Bawaslu Kendal, Hevy Indah Oktaria, bertindak sebagai pembina Upacara. Dalam amanatnya, ia menegaskan bahwa semangat persatuan yang dicetuskan oleh Sumpah Pemuda harus menjadi landasan utama bagi seluruh jajaran Bawaslu. Semangat ini diyakini sebagai kunci untuk menjaga integritas dan kualitas demokrasi di tengah berbagai tantangan yang terus berevolusi.
beliau secara filosofis menyatakan bahwa Sumpah Pemuda wajib dimaknai sebagai "nyala api abadi" yang menjadi sumber inspirasi tak berkesudahan bagi setiap pekerjaan pengawasan pemilu. Ia menekankan bahwa tugas Bawaslu di era kontemporer adalah menerjemahkan nilai-nilai luhur persatuan tersebut menjadi tindakan nyata dalam setiap proses pengawasan. Hal ini bertujuan untuk mencapai satu visi dan satu komitmen tunggal: Menjaga Kualitas Demokrasi Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, beliau menyoroti tiga prinsip etika fundamental yang harus dipegang teguh oleh setiap pengawas pemilu, yakni Integritas, Netralitas, dan Keadilan. Ia menganalogikan ketiga prinsip krusial ini sebagai "tanah air" etika Bawaslu. Prinsip-prinsip ini berfungsi sebagai kompas moral yang membimbing setiap langkah dan keputusan jajaran Bawaslu agar tetap lurus dan berpegang pada kebenaran.Lebih lanjut, ia mengidentifikasi tantangan-tantangan kontemporer yang mengancam persatuan dan kualitas Pemilu, seperti penyebaran berita bohong atau hoaks, polarisasi ekstrem di masyarakat, dan praktik politik uang. Hevy secara tegas menyebut ancaman-ancaman ini sebagai bentuk "penjajahan baru" yang berpotensi merusak fondasi demokrasi dan persatuan nasional.
Menghadapi ancaman tersebut, Hevy menyerukan agar semangat "Kepemudaan" diwujudkan melalui inovasi dalam metode pengawasan dan pengawasan partisipatif. Kaum muda didorong untuk memposisikan diri di garda terdepan dalam melawan hoaks dan politik uang, menunjukkan bahwa generasi penerus Sumpah Pemuda memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kemurnian suara rakyat.

