Lompat ke isi utama

Berita

Saka Adhyasta, Energi Baru Pengawas Pemilu Kendal

 Saka Adhyasta

Kendal, Bawaslu - Semangat baru pengawasan pemilu, Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kendal resmi lantik Majelis Pembimbing dan Pimpinan Saka Adhyasta Pemilu Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kendal. Acara digelar Rabu, 3 Desember 2025, di Ruang Garuda Tirto Arum Kendal, ini menjadi momentum penting lahirnya kader-kader muda yang akan ikut menjaga integritas demokrasi. Pembentukan Saka Adhyasta Pemilu menjadi tonggak penguatan pengawasan partisipatif dengan melibatkan generasi muda Pramuka dalam menjaga proses pemilu yang luber, jurdil, dan berintegritas.

Acara dimulai dengan arahan, pelantikan, penandatangan MoU, kemudian dilanjutkan lokakarya sebagai pendalaman peran Saka Adhyasta, materi filsafat pengawasan pemilu, hingga penguatan moralitas demokrasi.

Ketua Bawaslu Kendal, Hevy Indah Oktaria dalam sambutannya,  menegaskan peran strategis Pramuka dalam menjaga demokrasi. “Saka Adhyasta kami harapkan menjadi ‘mata dan telinga’ pengawasan di lapangan. Generasi muda harus hadir, peduli, dan berani memastikan pemilu berjalan jujur dan adil,” ujar Hevy.

Hevy menekankan bahwa gerakan Pramuka merupakan sekolah demokrasi yang mengajarkan civic skill, kepemimpinan, hingga keberanian bersuara menjadi modal penting dalam pengawasan pemilu. Ia menambahkan bahwa pengawasan pemilu bukan hanya tugas Bawaslu, melainkan gerakan bersama masyarakat.

Dilanjutkan sambutan Koordinator Divisi Hukum Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Diana Ariyanti memberikan apresiasi atas kerja sama antara Bawaslu Kendal dan Gerakan Pramuka yang telah mendukung dalam pembentukan Saka Adhyasta Pemilu di Kabupaten Kendal. “Kami sangat mengapresiasi sinergi luar biasa ini. Saka Adhyasta harus mampu melahirkan pegiat kepemiluan yang kritis dan berintegritas,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Kwartir Cabang Kendal, Mahfud Sodiq, menilai bahwa Saka Adhyasta tidak hanya memperkuat kapasitas anggota, tetapi juga menunjukkan kontribusi nyata Pramuka dalam kehidupan demokrasi. “Tri Satya dan Dasa Darma harus menjadi kompas moral dalam menjalankan tugas pengawasan,” kata Mahfud.

Pada sesi lokakarya, narasumber Dr. Muhammad Harun mengingatkan pentingnya integritas dan keberanian menjaga kejujuran dalam pemilu. Ia mencontohkan kasus peserta pemilu 2024 yang gagal karena penyalahgunaan ijazah. “Integritas itu pondasi. Tanpa itu, demokrasi bisa runtuh. Kita harus memegang idealisme agar bisa mencapai ruang kebahagiaan sebagai manusia yang jujur,” ungkap Harun. Dalam materinya, Harun juga menyampaikan pendekatan filsafat, etimologis, eksistensi, hingga aksiologi yang harus dipahami anggota Saka Adhyasta agar kontribusinya nyata dan berdampak.

Kegiatan ditutup dengan penegasan kembali bahwa Saka Adhyasta adalah mitra strategis Bawaslu dalam pengawasan partisipatif. Anggota Saka diharapkan tidak hanya aktif ketika jelang pemungutan suara, tetapi mengawal semua tahapan pemilu secara berkelanjutan.