Lompat ke isi utama

Berita

Menyusun Buku Sejarah Pengawas Pemilu di Kendal

Kendal, Bawaslu – Sejarah mesti dituliskan. Supaya capaian, pelajaran, dan nilai-nilai yang hidup dan berkembang di masa lalu tidak hilang. Sepertinya halnya sejarah Pengawas Pemilu. Untuk itu Bawaslu Kendal bakal menysusun buku Sejarah Pengwas Pemilu di Kendal dari masa Panwas 2004 hingga era Bawaslu 2018. “Sejarah tidak boleh hilang. Dengan menuliskan sejarah berarti kita mengabadikan peristiwa. Termasuk sejarah Pengawas Pemilu di Kendal,” kata Kordiv Hukum, Humas, dan Datin Bawaslu Kendal Arief Musthofifin sekaligus Leading Sector penyusunan buku pada saat Rapat Internal Persiapan Penyusunan Buku Sejarah Pengwas Pemilu di Kendal, Jum’at, (14 Januari 2022) siang. Untuk menyusun buku ini sebagian data sudah ada di Kantor Bawaslu Kendal sebagian lagi masih perlu dicari. “Sebagian besar kebutuhan data penulisan sudah kita punyai. Tahun 2021 lalu kita sudah menelusuri dokumen laporan akhir Panwas Kendal dari generasi ke generasi. Sebagian lagi masih perlu kita cari dokumen atau wawancara dengan pelaku sejarah,” lanjut Arief. Penyusunan buku Sejarah Pengawas Pemilu di Kendal akan ditulis secara kolektif melihatkan seluruh jajaran pimpinan dan staf pelaksana teknis. “Kita harus bekerja sama menyelesaikan tugas ini tanpa mengabaikan tugas-tugas pokok yang lain,” pesan Ketua Bawaslu Kendal Odilia Amy Wardayani. Rapat pada siang hari di Kantor Bawaslu Kendal itu sebagai tindak lanjut atas Rapat Persiapan Penerbitan Buku Sejarah Bawaslu Kabupaten/Kota yang digelar oleh Bawaslu Provinsi Jateng dengan Bawaslu Kabupaten/Kota se-Jateng secara daring pada pagi harinya. Setelah pembagian tugas maka tersusunlah tim penyusun buku Sejarah Pengawas Pemilu di Kendal. Inilah timnya. Arief Musthofifin sebagai Leading Sector dan Editor. Dengan pembagian tugas lainnya: (1). Sejarah Panwas 2004 dan 2005 ditulis oleh Odilia Amy Wardayani, Muhammad Fathun Ni’am, dan Azkarrizal; (2). Sejarah Panwas 2008 dan 2009 ditulis oleh Firman Teguh Sudibyo, Mukhamad Bahrul Amik, dan Muhamad Aris Munandar; (3). Sejarah Panwas 2010 dan 2013 ditulis oleh Achmad Ghozali, Indha Agustin, dan Abdul Latif; Lantas, (4). Sejarah Panwas 2014 dan 2015 ditulis oleh Abdul Hamid, Ariv Abdurrakhman Hakim, dan Jehan Fuliza Ahmad; (5). Sejarah Panwas 2018 dan Bawaslu 2018 ditulis Arief Musthofifin, Amik Herma Astuty, dan Ari Satrio Wibowo. (6). Ulasan akhir ditulis oleh Andika Asykar dan Syaeful Labib; dan, (7). Desain cover dan isi oleh Edi Kurniawan. Pada satu pekan ke depan semua tim bertugas menelusuri sumber penulisan baik dari dokumen maupun wawancara dengan pelaku sejarah. Selanjutnya, pada Kamis mendatang akan digelar rapat progres pertama.[BK]
Tag
BERITA